Ekstrakurikuler Archery SD Muhamamdiyah 2 Samarinda

Blog Seputar Kegiatan Ekstrakurikuler SD MUDA Archery Attack Samarinda

Senin, 21 November 2022

Brace Height

| Senin, 21 November 2022
Brace height adalah jarak antara string dan titik terdalam handle saat busur dalam kondisi rileks (limbs jangan disenderin atau dikasih beban). Pada jaman English Longbow, pengukuran ini dinamakan Fistmele karena dilakukan dengan fist (kepalan tangan) terus jempolnya ditongolin. Itulah kenapa alat yang dipake buat ngukur brace height kita sebut Fismil dalam bahasa Indonesia. Bahasa lainnya adalah T gauge atau bow square.
Kegunaan dan Manfaat Brace Height 
1. Mempengaruhi noise/berisik tidaknya limbs pada saat ditembakkan. Brace height yang terlalu rendah biasanya membuat busur jadi berisik, tapi terlalu tinggi juga sama. Jadi ngetesnya kita coba2 aja alias trial and error. Coba di brace height minimal, coba ditembakin dulu, dengerin suaranya, setelah beberapa arrow baru ditambah brace heightnya dikit2. Gimana caranya? Pendekkin stringnya dengan memelintir string ke arah yang ngencengin center serving (lapisan string lain yang menebal di tengah2 bowstring). 

Kalo melintirnya salah arah, nanti center serving bakal jadi longgar dan bisa lepas. Cara ngurangin brace height otomatis kebalikan arah melintir pas nambahin. Tambah/kurangin 5 pelintir atau 5mm dalam sekali percobaan cukup lah. Info tambahan, jumlah pelintiran maksimal menurut produsen string BCY adalah 0,5 – 0,75 pelintiran per inchi panjang string. Untuk bow ukuran 68 inch biasanya panjang stringnya adalah 64-65 inch. berarti jumlah pelintiran maksimal adalah 32-49. Minta bantu temen juga dengerin suaranya, biasanya penonton lebih jago komentar (kayak nonton bola, haha…). Kalo udah nemu brace height yang paling gak berisik, ukur brace heightnya terus inget2. Kenapa harus inget? Karena kalo misal ganti string atau string melar kita bisa tambah pelintirannya ke brace height hasil percobaan diatas. 

2. Mempengaruhi getaran busur (hand shock). Sejalan dengan noise, semakin besar noise berarti semakin besar getaran. Getaran di busur kayaknya gak ngaruh ke akurasi, karena pada saat busur mulai bergetar si arrow udah jauh. Tapi menurut pengalaman pribadi, getaran itu lama2 bisa bikin longgar baut2 yang ada di busur. Misal baut fisir, plunger, stabilizer, dkk. Kebayang kan kalo fisir longgar, bisa lari kemana2 itu arrow.

3. Mempengaruhi Dynamic Spine. Busur memiliki nilai dynamic spine. Karena dengan perubahan brace height, beban yang diterima limbs pada saat busur rileks juga berbeda. Nantinya akan mempengaruhi berat tarikan / draw weight pada saat posisi anchor. Kalo brace height ditambah maka draw weight akan bertambah dan sebaliknya, walaupun gak gede2 amat. Pengalaman sih gak nyampe 2 lbs perubahannya. 

4. Mempengaruhi Bow Forgiveness. Karena kita bukan mesin, otomatis dikit2 bakal ada kesalahan yang kita buat pada setiap tembakan. Posisi otot gak akan 100% sama dalam setiap tembakan, artinya konsistensi berubah2. Busur dengan tuning yang baik akan mengurangi faktor “manusia” diatas, itu biasa disebut Bow Forgiveness. Kalo tuningnya ngaco, busur malah akan memperparah kesalahan si archer. Gimana brace height mempengaruhi bow forgiveness? Kalo brace height tinggi, arrow akan lebih cepat lepas dari string. Artinya getaran string yang bisa menyebabkan arrow lari kanan kiri bisa dikurangi. Tapi gak gratis, pasti ada yang harus ngalah. Karena jarak dorong berkurang, otomatis energi yang diterima arrow atau biasa disebut power stroke juga berkurang yang akan mengurangi kecepatan arrow. 

 "Dikutip dari sang master papatembak.com"

Related Posts